Header Ads

ad

Mensos Tinjau Lokasi Pembagian Dana PKH di Lampung

LB Ciputri Hutabarat - 08 November 2015 18:02 wib
Mensos Khofifa Indar Parawansa,--Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Mensos Khofifa Indar Parawansa,--Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Metrotvnews.com, Lampung: Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung lokasi penerimaan dana Program Keluarga Harapan (PKH) di Bandar Lampung. Menteri Khofifah memastikan tidak ada pengurangan dana PKH yang dilakukan di titik pembagian.

Khofifah menjelaskan, PKH merupakan bantuan tunai bersyarat yang dilakukan secara berkala.

"Ini pencairan tahap ke empat di Lampung," kata Khofifah saat melakukan peninjauan penyaluran dana PKH di Kantor Pos Cabang Sumberrejo, Jalan Imam Bonjol Kemiling, Bandar Lampung, Minggu (8/11/2015).




Adapun pencairan dilakukan empat kali dalam satu tahun. Dana PKH, sambung Khofifah, ditujukan bagi para ibu hamil serta yang memiliki balita dan anak usia sekolah. Hal ini dilakukan untuk mencukupkn gizi anak dan ibu.

"Sehingga anak terlahir tidak akan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)," ujar dia.

Sementara penerima PKH untuk tahun ini sudah mencapai 3,5 juta penduduk. Tahun depan, pemerintah bakal menambah sebanyak 2,5 juta penerima PKH. Sehingga, tahun depan bakal ada 6 juta penduduk yang mendapatkan bantuan ini.

Nantinya, setiap keluarga akan diberi jangka waktu 5 tahun untuk mengusahakan hidupnya dengan bantuan dana PKH. Sejumlah program pun disokong bagi penerima PKH seperti Kelompok Usaha Bersama dan program rumah layak huni.

"Sehingga mereka bisa berubah dari kelompok miskin menjadi kelompok sejahtera," ucap Khofifah.

Untuk diketahui, PKH merupakan salah satu program andalan pemerintah untuk menekan angka kesenjangan sosial. Menurut Khofifah, Indonesia menargetkan angka gap sosial di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar 0,39 persen.

Dia optimis dengan program bantuan bersyarat ini, Indonesia dapat mencapai angka tersebut. Sebab, Kementerian Keuangan, sambung Khofifah menilai PKH sebagai salah satu cara efektif menekan angka tersebut.

"Sekarang masih 0,42 (gap kesenjangan) diakhir 2015 kita targetkan turun," tandas dia.

Tidak ada komentar