Header Ads

ad

MENSOS LUNCURKAN SISTEM LKD BAGI PKH


Mensos Khofifah Indar Parawansa (Foto: Ilustrasi)

Penerapan sistem keuangan digital diyakini mampu meminimalisir terjadinya penyelewengan. Hal itu pula yang membuat Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa optimis penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) bisa tepat sasaran kepada masyarakat miskin.
"Sudah ada tiga bank yang siap menjadi penyalur dana tersebut. Mereka antara lain BRI, BNI dan Mandiri. Selain itu, tujuan diterapkannya penyaluran penyaluran bansos melalui sistem ini adalah untuk mengajak masyarakat kita bisa menabung dan mengambil uang mereka seperlunya saja," kata Khofifah, Jumat (27/5/2016).

Khofifah mengatakan, penerapan sistem elektronik bukan berarti tanpa adanya evaluasi. Kata dia, evaluasi tetap akan dilakukan untuk melihat kelebihan dan kekurangannya. Adapun kota yang dijadikan sebagai percontohan penggunaan sistem non-tunai Lembaga Keuangan Digital (LKD) untuk mendistribusikan bantuan PKH adalah Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
“Banjarmasin akan jadi salah satu percontohan non-tunai, nanti pendamping PKH akan dilatih lagi. Ibu-ibu penerima PKH bisa ambil di agen-agen bank yang ditunjuk,” ujarnya.

Khofifah menambahkan, uji coba akan dilakukan pada Juni 2016 atau bertepatan dengan pencairan PKH periode kedua. Percontohan sistem bantuan non-tunai via LKD akan dilaksanakan bagi 612.816 peserta PKH di 18 provinsi, 74 kabupaten/kota dan 688 kecamatan.

Sebelumnya, distribusi bantuan PKH dilakukan secara tunai melalui PT Pos Indonesia. Cara tersebut kerap menimbulkan antrean panjang. Alhasil, pada Kamis 26 Mei 2016, Kementerian Sosial (Kemensos) telah menandatangani nota kesepahaman dengan Bank Indonesia terkait sistem penyaluran elektronik tersebut. Nantinya, Kemensos akan menyalurkan LKD melalui BNI, BRI dan Bank Mandiri.

Tidak ada komentar