Header Ads

ad

PENDAMPING PKH HARUS FOKUS KAWAL KEMANDIRIAN PENERIMA BANSOS

Kementerian Sosial RI mewajibkan seluruh Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk bekerja keras dan fokus mewujudkan kemandirian penerima bantuan sosial (bansos) sehingga dalam jangka panjang mereka terentaskan dari kemiskinan. 

Dirjamsos Harry Hikmat

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat dalam acara pembukaan Bimbingan Pemantapan Sumber Daya Manusia (SDM) PKH di Bandung, Rabu malam 18 April 2018.
“Kerja-kerja kita hari ini adalah bagaimana meraih goal atau tujuan PKH, yaitu mengurangi kemiskinan dan kesejangan.

 Tujuan ini akan tercapai bila mereka berhasil mandiri, sejahtera, produktif dan tidak bergantung pada bantuan sosial pemerintah. Maka Pendamping PKH harus fokus mengawal proses kemandirian Penerima Bansos,” ujar Harry dalam rilisnya yang diterima "PR", Kamis 19 April 2018. 

Ia mengatakan, tujuan Program PKH harus terus-menerus disampaikan kepada SDM PKH, agar menjadi motivasi dalam menjalankan tugas pendampingan terhadap Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Tujuan tersebut adalah meningkatkan taraf hidup keluarga penerima manfaat melalui akses layanan pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial; mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan keluarga miskin dan rentan; menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian keluarga penerima manfaat dalam mengakses layanan kesehatan dan pendidikan serta kesejahteraan sosial; mengurangi kemiskinan dan kesenjangan; serta mengenalkan manfaat produk dan jasa keuangan formal kepada KPM karena bansos disalurkan non tunai melalui perbankan. 

Kepada 742 peserta bimbingan, Dirjen juga mengingatkan agar sebagai personil Kementerian Sosial yang berada di tingkat paling dekat dengan penerima manfaat, Pendamping PKH juga harus menjaga profesionalisme dalam bekerja serta nama baik profesi maupun pemerintah. 

Pendamping PKH tidak boleh menerima sepeserpun uang dari penerima bansos meskipun itu hanya ucapan terima kasih. Bekerjalah dengan profesional dan jaga marwah dari program ini,” katanya. 
Dirjen mengungkapkan pada tahun 2018 terdapat 16.343 Pendamping PKH. Mereka diterjunkan ke seluruh pelosok negeri untuk memberikan pendampingan kepada ibu-ibu penerima PKH. Sebanyak 742 peserta dari wilayah Jawa Barat kali ini, merupakan pendamping baru hasil rekrutmen dalam rangka perluasan penerima PKH dari 6 juta mejadi 10 juta KPM. 

Dalam pertemuan ini, peserta mendapatkan sosialisasi dan bimbingan tentang perubahan-perubahan kebijakan PKH Tahun 2018. Tujuan kegiatan ini adalah memperkuat pemahaman, pengetahuan, kemampuan dan keterampilan SDM PKH agar dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien.

Pengukuhan pendamping dan administrasi pangkalan data dilakukan oleh Dirjen Linjamsos kepada dua orang perwakilan peserta: M. Rizal Firdaus dan Imas Nadia.


Graduasi mandiri
Sementara itu, pada saat yang sama Dirjen juga menyerahkan penghargaan Graduasi Mandiri kepada KPM PKH yang telah berhasil mandiri. Penghargaan diberikan kepada Nia Kurniasih, Ibu Kusmawati, Ibu Tokiah. Dirjen juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pendamping PKH yang mengawal proses kemandirian ini. 

"Semoga ini dapat menjadi contoh sukses bagi KPM lainnya dan memotivasi Pendamping PKH untuk terus berkontribusi positif pada bangsa ini,” ucap Dirjen Linjamsos. 
Apresiasi dan penghargaan juga disampaikan kepada anak-anak berprestasi dari PKH yakni Rizaldi Mina Haqi, mahasiswa UIN Bandung yang menjuarai lomba debat dan Wachyu Rachmat, siswa SMA PGRI 1 Bandung yang akan mengikuti Turnamen Pencak Silat Singapura Open. 

Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Jaminan Sosial Kementerian Sosial Nur Pujianto, Kepala Balai Pelatihan Kesejahteraan Sosial Bandung Nur Soleh, Kabid Linjamsos Dinsos Provinsi Jawa Barat Enok Komariah, para koordinator wilayah, koordinator kota dan koordinator kabupaten dari Prov Jabar dan Jateng.


Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com

Tidak ada komentar